Selamat Datang Di Blog Elektronika SMKN5 ..... Media kolaborasi semua siswa Teknik Audio Video & Teknik Elektronika Industri... Upload hasil karya asli TERBAIK ANDA di sini ... Posting anda menjadi salah satu penilaian pendukung ...

Kamis, 07 November 2013

Kelompok 3 Tekhnik Audio Video A

RADIO PENERIMA-PENGUAT AKHIR Disusun oleh : NAMA KELOMPOK : 1. IIN ARDALINA 2. KURNIA WATI 3. HIDAYATUS SHOLIHIN 4. HIMAWAN RAHMATULLAH 5. M.FIRDAUS KELAS / KOMPETENSI KEAHLIAN : XII / TEKNIK AUDIO VIDEO PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 BANJARMASIN 2013/2014 Rangkaian penguat akhir pada system audio berfungsi sebagai penguat daya, maka dari itu penguat akhir juga disebut sebagai penguat daya. Rangkaian penguat daya terdiri dari penguat tegangan dan penguat arus. Bagian Penguat akhir pada sistem audio terdiri dari dua bagian yaitu: 1. Pengemudi (driver), berupa rangkaian penguat tegangan dengan penguatan yang besar. Pengaturan titik kerja penguat pada klasifikasi kelas A 2. Penguat arus, berupa rangkaian penguat daya dengan penguatan yang tidak terlalu besar, bahkan penguatannya mendekati satu. Agar mencapai efisiensi kerja yang besar, maka pengaturan kerjanya pada klasifikasi kelas AB mendekati kelas B. Rangkaian penguat daya dibuat kelas AB agar mencegah terjadinya cacat silang (Cross Over Distortion). Blok Diagram Rangkaian Penguat Akhir Prinsip Kerja Penguat Akhir (Final Amplifier) Secara garis besar rangkaian penguat akhir dapat digambarkan sebagai berikut : Prinsip Kerja Penguat OCL Kelas B Rangkaian penguat OCL (Output Condensator Less) termasuk rangkaian penguat Push-pull Complementer. Transistor Q2 dan Q3 membentuk rangkaian Push-pull Complementer. Sinyal output dihasilkan lewat pertemuan elektroda emitter pada transistor penguat push-pull Q2 dan Q3, dengan demikian penguat Q2 dan Q3 membentuk konfigurasi Common Colllector yang penguatannya mendekati satu. Output penguat akhir ini adalah tanpa condensator output, berarti koplingnya adalah langsung. Oleh karena itu disebut juga penguat DC (DC Ampifier), DC berarti Direct Coupling artinya tegangan output harus tidak mengandung tegangan DC (Vdc output = 0). Agar tegangan output = 0 maka syaratnya adalah : 1. Transistor Q2 dan Q3 harus komplemen (NPN dan PNP). 2. Tegangan antara Collector-emitter (VCE) Q2 dan Q3 sama besar. 3. Tegangan sumber dc +Vcc dan –Vcc harus sama besar. Transistor Q1 mewakili kerja penguat tegangan kelas A yang mempunyai penguatan yang besar. Pengaturan kelas dapat digambarkan dalam daerah pengaturan kerja penguat sebagai berikut : Pada daerah kerja kelas A semua gelombang yang diolah memerlukan arus IC. Walaupun tidak ada sinyal pada input, penguat (transistor) sudah menghantarkan arus. Sedangkan pada daerah kerja kelas b, arus diperlukan saat setengah gelombang saja. Karena saat belum ada sinyal, belum ada aliranarus pada IC, maka sering menimbulkan cacat silang (Cross Over Distortion). Untuk itu daerah kerjanya dirubah menjadi kelas AB. Pada kelas AB sebelum diberi sinyal arus IC sudah mengalir saat sinyal input = 0 (nol). Penguat kelas AB digunakan untuk menghilangkan cacat silang, gambar penguat kelas AB ditunjukkan seperti di bawah ini. Gambar Prinsip Kerja Penguat OCL Kelas AB Bagian penguat akhir berfungsi menguatkan arus dan tegangan sinyal audio sebesar-besarnya. Rangkaian penguat akhir digolongkan menjadi dua bagian : 1. Penguat akhir tunggal Penguat akhir tunggal adalah rangkaian penguat akhir yang hanya menggunakan satu buah komponen transistor sebagai penguat yang berfungsi menguatkan sinyal secara utuh. Sinyal utuh adalah sinyal suara yang terdiri dari amplitude phase negative dan phase positif atau gelombang penuh. 2. Penguat akhir ganda Penguat akhir ganda disebut juga penguat push pull balance yang artinya jika penguat yang pertama bekerja maka penguat yang kedua isitirahat dan seterusnya bergantian. Macam-macam penguat ganda : a. Penguat akhir ganda Trafo khusus b. Penguat akhir ganda Trafo input dan output c. Penguat akhir ganda Tanpa kopling trafo (OTL) OTL(output transformer less) rangkaian amplifier yang menggunakan elco sebagai ganti transformer. Umumnya tegangan amplifier ini hanya positif dan negative. d. Penguat akhir ganda Tanpa kopling kondensator(OCL) OCL (output capasitor less) Rangkaian amplifier yang memiliki skema rangkaian dari transistor/IC sebagai penguat akhir langsung ke speaker output tanpa perantara apapun. e. Penguat akhir ganda System bridge transformator (BTL) BTL (bridge transfomator less) Rangkaian amplifier OCL yang digabung dengan metode bridge. Sehingga power outputnya menjadi 2 kali lipat dari power rangkaian amplifier OCL.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar